LAPORAN PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah merupakan lapisan atas
menyelimuti bumi dengan ketebalan yang bervariasi dari beberapa sentimeter hingga lebih dari 3 meter. Tanah
terbentuk dari batuan induk yang terbentul dengan waktu yang sangat lama. Tanah
memiliki fungsi yang beragam akan tetapi untuk dunia pertanian tanah berfungsi
sebagai tempat media tanam. Tidak semua tanah yang dijadikan media tanam
mengadung mineral yang dibutuhkan oleh tanaman yang disebut kesuburan tanah.
Keseburan tanah merupakan kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara sehingga
mendukung tanaman untuk berproduksi maksimal. Tanah dapat dibedakan menjadi
tanah subur dan tanah tidak subur. Tanah subur ialah tanah yang mempunyai
kemampuan untuk menumbuhkan tanaman atau organisme secara optimal dengan
kecukupan unsur hara dan air bagi organisme tersebut, begitu sebaliknya untuk
tanah yang tidak subur yaitu tanah yang tidak mampu menumbuhkan mikroorganime
secara optimal. Sedangkan tanah terdegredasi atau tanah marginal yaitu tanah
yang mengalami erosi maupun abrasi yang kurang mampu mendukung pertumbuhan
tanaman maupun organisme lainnya secara optimal.
Oleh karena itu praktikum ini penting untuk mengetahui
jenis tanah yang subur dan baik untuk kegiatan pertanian guna mendukung hasil
pertanian yang maksimal serta tindakan yang harus dilakukan untuk menjaga atau
meningkatkan kesuburan tanah dilapangan.
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan praktikum kali ini ialah untuk mengenal morfologi dan sifat fisik tanah
yang subur, tidak subur dan tanah terdegredasi maupun tanah marginal beserta
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
BAB
II. BAHAN DAN ALAT
2.1
Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali
ialah tanah dari tiga macam tanah yaitu tanah sawah, tanah gundul dan tanah
hutan, air aquades, KCL 1N dan 0,01 N, Buffer pH 4 dan 7, Hidroquinon, H2O2
30% dan 10%,
2.2
Alat
Adapun
peralatan yang digunakan ialah : meteran, pisau, ring sampel, pH meter, kertas
tisu, cangkul, plastik pembungkus, ember, spidol dan alat tulis.
BAB III. METODELOGI
Sebelum melakukan praktikum
dilapangan, hal yang harus dipersiapkan telebih dahulu ialah mempersiapkan
bahan dan alat yang akan digunakan. Praktikum kali ini dilaksanakan di tiga
tempat yang mewakili dari 3 macam tanah. Untuk tanah sawah dilakukan di lahan
sawah gambut didepan Lab. TIP, untuk tanah gundul diambil dari tanah tebuka
didepan Gedung PKM sedangkan tanah hutan diambil hutan samping Gedung Prodi
Ilmu Tanah.
Langkah awal yang dilakukan ialah
menentukan lokasi dan petak sampel tanah dengan ukuran 1 m2
menggunakan meteran. Untuk masing-masing tanah diamati warna tanah diamati
menggunakan buku warna tanah dari Munsel, tekstur tanah diamati dengan cara
metode pilin tanah, kekerasan tanah diamati menggunakan Penetrometer, kerapatan
tanah diamati dengan metode cincin tanah menggunakan ring sampel dari baja
tahan karat, kemiringan tanah diukur menggunakan Clinometer sedangkan kesuburan
tanah dengan melihat gejala tanaman yang tumbuh diatas tanah.
Langkah kedua yaitu melakukan
pengukuran pH tanah diukur menggunakan pH meter yang sudah dikalibrasi dengan
buffer pH 4 dan 7. Ph tanh tebagi menjdi dua yaitu pH aktual dan pH potensial.
pH aktual adalah pH yang dikur tanahnya yang dicampur dengan aquades dengan
nisbah 10 g tanah dan 25 ml aquades. pH tanah potensial adalah pH yang dikur
tanahnya dicampur dengan KCL 1 N dengan nisbah 10 g tanah dan 25 ml aquades.
Pengukuran selanjutnya ilah pengukuran kadar C organik dengan cara segumpal
tanah diletakkan diatas lempengan plate dan ditetesi 5 tetes larutan H2O2 30%, didiamkan 2
menit sampai timbul buih. Buih menunjukkan reaksi antara C-organik dengan
larutan H2O2 30%. Jika banyak buihnya menujukkan
C-organik tinggi dan sebaliknya. Pengukuran kadar N-total, P-tersedia, dan K
dilakukan sesuai prosedur lab. Tanah FP-UNIB dan jumlah seresah tanaman per M2
ditimbang menggunakan neraca 2 desimal dan dikonversikan dengan luas 1
Ha.
BAB V. HASIL PENGAMATAN
Tabel
1. Hasil pengamatan Tanah dilapangan (23 Februari 2015)
Macam Tanah
|
Morfologi dan sifat tanah
|
||||||
|
Slope (%)
|
Warna
|
Tekstur
|
Kekerasan (kg/cm2)
|
BV (ton/m3)
|
Seresah (ton/m2)
|
C-organik
|
Tanah sawah
|
10 %
|
2,5YR10
|
Liat berpasir
|
1000
|
|
|
+
|
Tanah gundul
|
2 %
|
5YR5/8
|
Liat berpasir
|
1400
|
|
|
-
|
Tanah hutan
|
27 %
|
10YR2/2
|
Liat berpasir
|
2000
|
|
|
+++
|
Ket
: slope diukur menggunkan Clinometer, warna dengan Munsel Soil color chart,
tekstur dengan metode perasaan, kekerasa dengan penetrometer, BV dengan
metode volume
|
BAB VI. PEMBAHASAN
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
Tidak ada komentar: