SERANGGA BAPAL PUCUNG DAN MUSUH ALAMINYA
kumbang Bapak pucung (Dysdercus singulatus)
Kingdom: Animalia Linnaeus, 1758 – animals (hewan/binatang/satwa/fauna)
Phylum: Arthropoda Latreille, 1829 – arthropods (artropoda-hewan beruas/hewan berbuku-buku)
Class: Insecta Linnaeus, 1758 – insects (serangga-artropoda berkaki 6)
Order: Hemiptera Linnaeus, 1758 – bugs (kepik)
Suborder: Heteroptera – true bugs (kepik sejati)
Infraorder: Pentatomomorpha Leston, Pendergrast & Southwood, 1954
Superfamily: Pyrrhocoroidea Amyot & Serville, 1843
Family: Pyrrhocoridae Amyot & Serville, 1843 – red bugs (kepik merah), stainer
Genus: Dysdercus Guérin-Méneville, 1831
Species: Dysdercus cingulatus (Fabricius, 1775)
Bapak pucung (Dysdercus cingulatus) atau Red Cotton Bug
merupakan hama, baik serangga muda maupun dewasa, yang menyerang tanaman dari
keluarga Malvaceae (kapas, rosela, dan okra) serta keluarga Bombacaceae (kapuk
randu). Badan bapak pucung berwarna merah dengan panjang 11 - 17
mm dan lebar 4,5 mm. Di belakang kepala dan perut ada garis putih dan hitam.
Pada sayapnya yang barwarna cokelat terdapat sepasang bercak hitam. Nimfanya
berwarna merah cerah dan hidup berkelompok.
Telur bapak pucung biasanya diletakan dibawah tanaman
inang atau di tempat yang terlindung pada lubang kecil. Lubang tersebut
kemudian ditutup dengan butiran tanah atau serasah. Jumlah telur sekitar 100
yang dibagi dalam 8 kelompok. Untuk perkembangannya, telur perlu kelembaban
yang tinggi. Jika keadaan kering, telur akan mati. Telur menetas dalam 5 hari
pada suhu 27 derajat Celcius, atau 8 hari pada suhu 23 derajat Celcius.
Nimfa akan mengalami beberapa kali
proses pergantian kulit atau ekdisis. Tiap tahapan diantara pergantian kulit
itu disebut instar. Nimfa bapak pucung mengalami
5 kali instar. Warna nimfa yang telah dewasa penuh adalah merah dengan bercak
hitam pada sayapnya. Panjang nimfa 10-15 mm. Lamanya periode nimfa adalah 21
hari pada suhu 27 derajat celcius, atau 35 hari pada suhu 23 derajat celcius.
Masa perkawinan bapak pucung 2-6 hari dan mulai bertelur 3-8 hari
kemudian.
Deskripsi
serangga predator secara umum, predator/pemangsa didefinisikan sebagai makhluk
hidup yang memakan makhluk hidup lainnya. Pemangsaan merupakan suatu cara hidup
yang sumber makanannya diperoleh dengan menangkap, membunuh, dan memakan hewan
lain. Contoh serangga predator adalah kumbang ladybird, lalat perompak, dan
larva syrphidae.(adimaryanto, 2011). Deskripsi Serangga Parasit Pengertian
parasit adalah binatang pada umumnya serangga yang hidupnya di dalam atau
menumpang pada binatang atau serangga lain dan menjadikan binatang yang
ditumpanginya sebagai sumber kehidupannya. (Manrampasi, 2007).
Golongan
Serangga Predator Pemangsa dari kelompok arthropoda terdiri atas sejumlah besar
jenis serangga, ditambah dengan laba-laba dan tungau pemangsa. Di dunia
ini diperkirakan ada sekitar 200.000 jenis pemangsa arthropoda, termasuk
berbagai jenis laba-laba dan tungau pemangsa. Beberapa bangsa
serangga yang penting sebagai pemangsa dalam pengendalian alami dan hayati,
antara lain adalah Coleoptera, Hemiptera, Neuroptera, dan Diptera.Kelompok
pemangsa penting yang bukan serangga adalah laba-laba dan tungaupemangsa.
Contoh dari golongan serangga predator yaitu Ordo Orthoptera (bangsa
belalang), Ordo Hemiptera (bangsa kepik) / kepinding, Ordo Coleoptera (bangsa
kumbang), Ordo Diptera (bangsa lalat, nyamuk), Ordo Lepidoptera (bangsa
kupu/ngengat), Ordo Odonata (bangsa capung/kinjeng). Golongan serangga
parasit ada tiga bentuk partenogenesis yang dijumpai pada parasitoid,
yaitu thelyotoky (semua keturunannya betina diploid tanpa induk
jantan), deuterotoky(keturunannya sebagian besar betina diploid yang tidak
mempunyai induk jantan dan jarang ditemukan jantan haploid), dan
arrhenotoky (keturunan jantan haploid tidak mempunyai induk jantan,
dan keturunan betinanya berasal dari induk betina dan jantan (diploid).
Sebagian besar parasitoid ditemukan di dalam dua kelompok utama bangsa
serangga, yaitu Hymenoptera (lebah, tawon, semut, dan lalat gergaji) danbangsa Diptera
(lalat beserta kerabatnya) (Basukriadi, 2011).
Lalat parasit Tachinid merupakan salah satu musuh alami bapak pucung yang menyerang nimfa dari instar
kelima dan bapak pucung dewasa. Lalat ini meletakan telurnya
pada badan nimfa atau bapak pucung dewasa. Selain lalat parasit Tachinid,
predator dari Reduviidae (genus Phonoctonus)
juga merupakan musuh
alami bapak pucung. Bentuk dan rupanya hampir meyerupai bapak pucung, hanya saja badannya lebih pendek.
Predator ini banyak terdapat di Afrika.
Tidak ada komentar: